Mengapa saya menulis begini?
Apakah benar keberanian adalah tanda seorang beriman?
Ya, masih ingatkah kau dengan kisah perjuangan nabi yang penuh keberanian?
Kalau lupa ataupun belum pernah tahu silakan baca Sirah Nabawi
Tanpa keberaniannya menghadapi musuh, mungkin risalah islam tak akan sampai pada kita saat ini.
Kalau kita implementasikan saat ini, bisa membuat perubahan dalam diri kita. Misalnya dari hal yang kecil, menanamkan image bahwa tidak ada sesuatu yang kita takuti kecuali Allah, tidak ada yang menghalangi mimpi kita kecuali kalau impian kita melanggar perintahNYA atau memang bukan terbaik bagi kita. Dengan begitu apapun jenis manusia, kita tidak akan takut baik karena kekuasaannya, tahtanya ataupun hartanya.
Tak ada yang menghalangi kita melaksanakan perintahNYA,
Ya, musuh tak hanya dari luar diri, dalam diri kita pun sebenarnya lebih perlu dikendalikan.
Selengkapnya...
Rabu, 29 Juni 2011
Keberanian tanda keimanan
Tak secepat yang ku kira
Ya terkadang waktu berakhir tak secepat yang kita kira. Cita-cita masih terlalu panjang, aktivitas masih tertunda dan fikiran untuk menghadap kepadaNYA masih terabaikan. Hal ini bukan sesuatu yang dapat dipungkiri lagi, dalam kenyataannya banyak yang dalam usia muda harus menjemput ajalnya. Bukan hal yang aneh ataupun lucu.
Mempersiapkannya pun dari sekarang dirasa lebih baik. Mungkin jikalau Allah membuat penawaran bagi yang mati muda, mereka minta dispensasi agar dipanjangkan umurnya sampai tua. Tapi tak begitu sunatullah berlangsung. Malaikat maut datang tiba-tiba, tak peduli pada sang pemilik nyawa. Kalau Ia berkehendak Kun Fayakun bisa terjadi.
Setidaknya mulai menabung kebaikan mulai sekarang, segera melunasi hutang, saling memaafkan saudara, sabar dalam kemaksiatan, memperbaiki ibadah, agar kita tak malu menghadap sang Khalik.Dalam kalamNya pun telah disebutkan "Sesuatu yang hidup pasti akan mati"...
Dan jalan untuk menempuh kehidupan di syurga pun pasti melewati kematian, begitu pula untuk melihat wajahNYA yang indahnya melebihi syurga ciptaanNYA.
Seringkali memikirkan hal yang tak perlu difikirkan. Dan mengabaikan hal yang seharusnya difikirkan. Seringkali terlalu banyak waktu untuk memikirkan hal yang fana, ketimbang hal yang abadi.
Itulah dunia, yang sering kali melalaikan manusia dari penciptaNYA.
Tapi Allah Maha Luas Ampunannya bagi yang sungguh-sungguh bertaubat
Selamat jalan kawanku,semoga Allah menerima segala amal ibadahmu,
smoga Allah mengampunimu dan memberimu kenikmatan yang lebih baik
Selengkapnya...
Torehan sebuah kerinduan
Apa yang kurasa??
Tak bisa benar-benar terungkap hanya dalam torehan tinta
Apa yang kurasa tak benar-benar bisa sepenuhnya terungkap dalam rangkaian kata-kata
Kecuali jika aku menyampaikannya dari hati dan benar-benar seorang penyair yang baik
Terkadang dunia terasa sepi untukku...
Tak ada yang menyapa dan bergelut sendiri
Gemericik air hujan, semakin menambah sepi
Rindu...akan sebuah kehangatan
Ya...tak jarang air mata ini mengalir seiring turunnya hujan membasahi bumi
Sahabat..
Aku tak yakin bahwa temanku benar-benar menjadi sahabat yang mempu mengertiku
Mengerti perasaanku
Mungkin memang sendiri lebih baik bagiku
Ya mereka hanya sekedar teman...
teman menyapa, teman belajar, teman berceloteh
Ataupun yang lain
Yang mampu benar-benar mengertiku hanyalah DIA
Ia tahu kapan saatnya aku butuh bantuan
Ia menegurku saat aku salah
Ia sangat baik dan memberiku rizki tiap hari
Bahkan Ia juga memberinya untuk Semesta Alam dan Seisinya
Sungguh mengapa aku terkadang lupa akan kehadiranNYA
Ia selalu bersamaku
Sungguh salah jika aku merasa sendiri...
Sementara Ia selalu mengawasiku, menolongku
Aku ingin selalu mengingatMU
Hati ini menjadi tentram
Izinkan aku mencintainya karenaMu
Selengkapnya...
Jumat, 24 Juni 2011
Quantum Learning
Hanya ingin berbagi dengan teman-teman buku yeng satu ini cukup menarik untuk dibaca, untuk yang belum pernah membacanya. Dan untuk yang pernah membaca bisa diulang lagi karena menurut saya buku ini cukup menjadi penyemangat & motivasi untuk memperbaiki cara belajar serta membuat belajar jadi lebih menyenangkan.
Quantum learning adalah salah satu buku terjemahan yang diterbitkan oleh KAIFA yang sudah disesuaikan dengan budaya timur. Buku yang dikarang oleh Bobbi De Porter & Mike Hernacki telah menjadi buku best seller & cukup banyak penulis terutama penulis buku motivasi menjadikannya salah satu rujukan dalam karyanya.
Buku dengan sampul warna ungu yang cukup menarik dan setebal 356 halaman ini merupakan telaah hasil eksperimen di Burklyn, Burke Timur Vermont yaitu disalah satu sekolah bisnis ternama “Supercamp”.
Secara singkatnya isi kandungannya:
1. Menciptakan minat yang ampuh untuk belajar (AMBAK) Apa manfaat Bagiku mempelajari materi ini??
2. Belajar diikuti iringan musik barok , menata suasana yang rileks, karena dengan rileks otak lebih mudah menyerap ilmu.
3. Bagaimana cara belajar Anda termasuk orang visual, auditorial atau kinestetik.
4. Bagaimana Anda mengolah informasi, termasuk pemikir Acak Abstrak, Acak Konkret, Sequensial Abstrak, Sequensial konkret. Secara panjang lebar dijelaskan dalam buku ini
5. Teknik mencatat tingkat tinggi yaitu dengan peta pikiran serta metode tulis susun.
6. Nah yang menarik lagi tentang cara membaca WrapSpeed yaitu membaca dengan kecepatan tinggi tanpa ada pengulangan pada kata kata tertentu sampai bacaan tersebut selesai dibaca serta membagi bahan bacaan menjadi 3titik fokus mata. Dan ini sangat sesuai dengan cara kerja otak kita, karena otak mengolah data dari kalimat yang konheren bukan per kata.
Bagi yang tertarikbisa membacanya sendiri Insya Allah bermanfaat. Dan Anda akan mendapatkan ilmu tambahan yang selama ini belum pernah didapatkan dibangku perkuliahan ataupun sekolah
Selengkapnya...
Real Winner
Tak beda halnya dengan kita berjuang dengan segenap pengorbanan hingga yang dicita-citakan terwujud. Lalu dengan bangganya menyatakan bahwa kesuksesan itu adalah hasil kerjakeras & jerih payah yang berlarut- larut , tak ada yang perlu dihargai selain kerja keras itu sendiri. Dan mulai muncullah bibit- bibit kearoganan yang dalam bahasa Arabnya adalah Takabur, yang mana sifat itu adalah paling dilarang bagi seorang muslim. Bahkan iblis dikeluarkan dari surga karena sifat ini yaitu membangkang perintah Allah dengan tidak mau sujud kepada manusia karena manusia terbuat dari tanah sedangkan iblis terbuat dari api. Lalu benarkah ini sebuah kemenangan. Seorang yang memperjuangkan cita -citanya sendiri, lantas menganggap manusia lain seperti batu yang diam dan tak bernyawa.
Pemenang sejati, dimana saat tujuan hidupnya tercapai, orang lain juga merasakan manfaat dan kebahagiannya. Bukan sebaliknya malah membuat orang lain terluka dan merasa terpinggirkan. Pemenang sejati tahu kapan saat yang tepat untuk berempati atau mengasingkan diri, kapan saatnya diam atau berbicara, kapan saatnya dipimpin atau bersedia dipimpin. Seorang pemimpin bukanlah pengekor, dan pengekor tidak akan pernah menjadi pemimpin jika jiwa pengekornya sudah mendarah daging dan berkecimuk dalam aliran darah. Dan seorang pemenang sejati adalah seorang yang mampu menjadi pemimpin untuk jiwa, hati, akal dan fikirannya tanpa adanya intimidasi orang lain. Intuisinya berjalan sejalan akal dan fikirannya, bersedia memperbaiki kekeliruannya jika memang bersalah, namun jika pemikiran terbaiknya muncul dan dirasa baik untuk kemaslahatan, tak ada yang dapat mematahkannya meski seribu lawannya menyerbu.
Dengan sedikit mengkritisi fenomena yang terjadi di negeri ini, yang dalam kenyataanya banyak orang yang memang pintar secara intelektual & berhasil menguasai kursi emas dalam kancah politik dan pemerintahan. Kemenangan yang mereka dapatkan tak memberi manfaat bagi rakyat miskin yang benar-benar butuh ulurantangan. Memanfaatkan jabatan secara tidak benar seperti korupsi serta bertindak semena-mena terhadap rakyatnya membiarkan mereka dalam keadaan lapar tanpa tempat yang layak namun fasilitas gedung yang mereka pakai dibangun dengan megah-megah seakan memperlihatkan kearoganan terhadap masyarakat miskin. Sangat ironis padahal dana yang mereka pakai adalah milik masyarakat. Dalam lubuk hati saya rasa masih ada, pemenang sejati yang menduduki kursi emas tersebut dan kini belum terlihat eksistensinya. Dan harapan ini akan terus ada seiring munculnya generasi muda yang memiliki jiwa pemenang sejati, yang sebenarnya mampu mengalahkan kearoganan diri, mampu mengelola hati saat kemenangan itu tiba.